#SaintOfTheWeek : Saint Mark (April 25)

Siapa dari kita yang asing mendengar nama Markus? Tentu tidak ada. Hal pertama yang muncul dalam pikiran kita ketika mendengar nama Markus adalah salah satu dari empat penulis Injil yang kita baca hingga saat ini. Tetapi apa benar kita hanya mengenal Santo Markus hanya sebagai pengarang injil? Apa hal-hal menarik lain yang bisa kita ketahui dari beliau? Apa hal yang bisa menjadi teladan bagi kita saat ini?

(sumber: katakombe.net)

Santo Markus hidup pada abad pertama masehi. Tidak diketahui tanggal dan tahun kelahirannya, bahkan juga tahun kematiannya. Ia merupakan seorang Lewi, anak Maria dari Yerusalem (bdk. Kis 12:12). Di rumah merekalah biasanya pertemuan orang Kristen diadakan.

Sama seperti Santo Lukas, Markus merupakan penulis injil yang bukan murid Yesus. Kendati demikian bukan berarti kehidupan beliau jauh dari karya pewartaan Tuhan. Ia cukup dekat dengan Santo Petrus (bdk. 1 Petrus 5:13). Beberapa referensi menyebut bahwa Santo Markus menulis injil dalam bimbingan Santo Petrus. Selain Petrus, Markus juga dekat dengan Paulus dan Barnabas, pamannya (bdk, Kolose 4:10). Markus pernah ikut dalam perjalanan misi Paulus dan Barnabas ke Antiokhia dan Siprus.

Bicara tentang injil yang ditulisnya ada beberapa hal unik yang bisa diperhatikan. Meskipun diletakkan pada posisi kedua setelah Injil Matius, bukan berarti Injil Matius adalah injil tertua dari keempat injil tersebut. Injil yang ditulis Santo Markus merupakan injl tertua dan terpendek dibandingkan keempat injil lainnya. Injil Markus juga dipercaya sebagai inspirasi dalam penulisan Injil Matius dan Injil Lukas. Hal unik lain yang dituliskan Markus dalam injilnya adalah cerita yang diakui sebagai pengakuan dirinya ketika mengikuti Yesus secara diam-diam di Taman Getsemani (bdk. Markus 14:51-52). Hal ini dipercaya sebagai pengakuan pribadi Markus karena tidak dicatat pada injil sinoptik lainnya.

Pada tahun 43 M, Santo Markus pegi ke Alexandria dan mendirikan gereja disana (sekarang gereja tersebut merupakan bagian dari gereja kristen koptik). Markus juga diangkat menjadi uskup pertama Alexandria. Markus kemudian wafat sebagai martir setelah kepalanya diikat dan ditarik sepanjang jalan. Relikwi berupa sepotong tulang Santo Markus disimpan dalam Basilika Santo Markus di Venice, Italia. Hari peringatannya dirayakan setaip tanggal 25 April.
Dalam merayakan Pesta Santo Markus hari ini kita diajak untuk tetap setia dan mendekatkan diri pada Tuhan. Saya pribadi tertarik merefleksikan perkataan Yesus yang ditulis dalam Markus 11:24. Yesus mengingatkan kita untuk meyakini apa yang kita doakan dan tetap percaya pada kuasa-Nya yang nyata dalam kehidupan kita. Seringkali kita menjadikan Tuhan seperti "Toserba". Ketika kita menginginkan sesuatu kita akan datang ke toko itu, tetapi jika tidak ya kita tidak akan datang. Lantas jika kita tidak merasakan damai dalam kehidupan kita, kita kembali ke toko itu dengan ribuan komplain untuk Si Pemilik Toko tersebut. Tuhan tidak hanya memberikan berkat seperti yang kita inginkan, tetapi juga memberikan kuasa-Nya bagi kita. Kuasa itu akan membawa kita pada hidup yang berkelimpahan. Mintalah dalam doa dan percayalah bahwa Tuhan selalu menuntun hidup kita.

Santo Markus sudah memaknai dan meninggalkan teladan itu bagi kita. Meskipun bukan termasuk dalam kedua belas rasul Yesus, Ia merasa Tuhan menuntunnya untuk ambil bagian dalam karya pewartaan Tuhan. Ia percaya kuasa Tuhan itu melalui penyertaan Petrus, Paulus, Barnabas, dan setiap orang dalam kehidupannya. Sudahkah kita percaya akan penyertaan Tuhan dalam hidup kita? Sudahkah kita meyakini Tuhan memberikan apa yang kita doakan? Biarlah kita semakin hari dapat semakin percaya oleh kuasa-Nya yang menuntun kita pada hidup berkelimpahan.

Semoga Tuhan memberkati pekerjaan dan pelayanan kita.
Santo Markus, doakanlah kami.

Comments

Popular posts from this blog

#1 Sakramen Baptis: Awal Hidup Baru

Sakramen: Tanda Nyata Misteri Kristus

Pacaran? Ini Pandangan Gereja