Minggu Palma: Apakah Harus Daun Palma?

Hello fellas! Empat minggu sudah kita menjalani masa pantang dan puasa. Minggu depan kita akan merayakan Minggu Palma, awal kisah sengsara Tuhan kita. Hal yang unik dari perayaan Minggu Palma adalah icon daun palem. Setiap umat membawa daun palem dari rumah yang nantinya akan diberkati dan digunakan dalam perarakan, sama seperti ketika orang banyak menyambut kedatangan Yesus di kota Yerusalem. Lantas mengapa kita membawa daun palem? Apa boleh menggunakan daun lain seperti daun pisang atau dedaunan yang lain? Yuk kita belajar bersama!


Jika membaca kisah kedatangan Yesus ke Yerusalem versi Injil, kita bisa menemukan beberapa cara penyambutan orang banyak itu. Injil Matius dan Markus menceritakan penyambutan dengan menghamparkan pakaian mereka, dedaunan, dan ranting-ranting pohon ke jalan yang dilalui Yesus (Mat 21:8; Mrk 11:8). Tidak disebutkan apakah daun dan ranting yang digunakan adalah daun palem. Bahkan dedaunan yang dibawa orang banyak itu disebar di jalan, bukan dipegang dan dilambaikan dalam perarakan. Injil Lukas hanya menyebutkan dengan menghamparkan pakaian, tanpa dedaunan (Luk 19:36). 



Penggunaan daun palem baru dikemukakan di Injil Yohanes. ["Mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru: Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!"] (Yoh 12:13). Ayat inilah yang menjadi dasar pengembangan tradisi perarakan daun palem hingga saat ini. Daun Palem yang dilambaikan merupakan simbol akan pujian dan kemuliaan, kemenangan dan damai (Why 7:9-10).

MASA HARUS DAUN PALEM?
Daun palem digunakan karena tradisi perayaan Minggu Palma yang sudah dilakukan sejak abad ke-empat di Yerusalem. Banyaknya tumbuhan palem yang tumbuh di daerah tersebut merupakan salah satu alasan mengapa daun palem yang digunakan. Namun apakah harus selalu daun palem? Mari kita mengunjungi perayaan Minggu Palma di beberapa negara berikut:


1. Mexico
Menjelang Minggu Palma, pasar-pasar tradisional Mexico akan dipenuhi oleh penjual pucuk daun kelapa dan janur, bahkan beberapa daun dianyam menjadi bentuk salib Yesus, mahkota duri, bahkan Bunda Maria dari Guadalupe.

2. Brazil
Pada umumnya umat di Brazil menggunakan daun yang sama seperti di Mexico. Namun ada satu tanaman yang juga populer di "Negeri Samba" tersebut, yaitu bunga macela. Uniknya, bunga ini hanya mekar di pekan suci! Wow!

3. Italia dan Perancis
Selain menggunakan daun palem, umat di Italia dan Perancis menggunakan daun pohon zaitun sebagai pengganti daun palem. Mereka percaya daun pohon zaitun sebagai simbol berkat Tuhan bagi umat manusia.

4. Inggris
Umat katolik di Inggris tidak menggunakan daun palem. Mereka menggunakan pussy willow atau willow flowers. Pohon willow adalah penanda datangnya musim semi di Inggris.


Ada suatu kisah yang berkembang di Ingris mengenai tanaman tersebut. Saat minggu palma, Yesus mengunjungi kawasan yang nyaris tak ada tumbuhan hidup di musim dingin. Tuhan lalu menyuruh malaikat-Nya mengumpulkan willow yang sedang mekar dan menanam di daerah tersebut. Cerita inilah yang akhirnya memunculkan keyakinan bahwa willow adalah pohon pilihan Tuhan. Menarik!

Nah itu tadi beberapa tradisi Minggu Palma di beberapa negara. Menarik bukan? Ternyata di beberapa negara, penggunaan daun palem bukanlah hal yang mutlak. Kita dapat menggantinya dengan daun lain sesuai dengan culture yang ada di daerah tersebut. Namun yang penting, jangan melupakan inti perayaan ini, peringatan Yesus Sang raja Damai dan awal dari Minggu Sengsara Tuhan kita.

Sumber: katolisitas.org, majalah.hidupkatolik.com

Comments

Popular posts from this blog

#1 Sakramen Baptis: Awal Hidup Baru

Sakramen: Tanda Nyata Misteri Kristus

Pacaran? Ini Pandangan Gereja